1. Pilih pengasuh anak, dari lembaga atau penyalur baby sitter yang melakukan pelatihan kepada calon pengasuh anak. Lebih baik kalau pengelolanya dokter atau perawat.
2. Cari tahu informasi tentang latar belakang baby sitter, seperti keadaan keluarganya, tingkat pendidikannya (untuk pengetahuan dan level cara anda bicara kepadanya), pengalaman sebagai baby sitter (alasan menjadi baby sitter, berapa lama usia anak yang diasuh, berapa kali pindah keluarga/majikan/yayasan, alasan pindah dan lainnya)
3. Kalau memungkinkan, cari tahu juga kesan terhadap keluarga sebelumnya untuk mengetahui sifatnya (misalnya jika hanya membicarakan hal-hal yang negatif, hal ini menunjukan kepribadiannya yang kurang baik)
4. Pilih pengasuh anak yang memiliki sifat penyayang, kemampuan mengasuh (termasuk pengetahuan tentang kebutuhan anak dan kemampuan memberikan pertolongan pertama)
5. Kemampuannya menstimulasi anak juga penting. Karena stimulasi juga penting bagi perkembangan anak.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan ulang terhadap baby sitter untuk mencegah adanya penyakit menular.
7. Lakukan pemeriksaan mendadak pada jam kerja, untuk mengetahui cara kerja baby sitter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar